Quote yang diatas emang bener banget dan banyak terjadi. Banyak orang yang selalu ikut campur sama urusan orang lain, hidup orang lain, masalah orang lain pokok nya mereka selalu ikut campur. Kalo ikut campur nya dengan niat baik sih gak ngelarang, tapi kalo niat nya buruk ? Niat buruk disini itu kayak nyebarin gosip, mempengaruhi dkk.
Kalo dari pandangan saya sendiri sih, tindakan ikut campur hidup orang lain itu menunjukan bahwa dihidup mereka sendiri masih banyak terdapat kekurangan. Dan dengan mencampuri kehidupan orang lain maka mereka bisa menutupi kekurangan yang terdapat dihidup mereka.
Jadi sebelum Anda mencampuri urusan orang lain, apakah tidak lebih baik untuk intropeksi kehidupan Anda terlebih dahulu ?
Minggu, 11 Mei 2014
Kamis, 08 Mei 2014
Over Protective ?
Hidup saya itu tudak flat, beneran deh gak flat sama sekali. Ada naik turun nya /banyak turun nya tapi/, ada yang bikin kesel, ada yang bikin seneng dkk deh. Tapi semua anak remaja yang memiliki orang tua dengan sifat Over Protective pasti berfikir bahwa hidup itu tidak adil sama sekali. Kenapa ? Kebanyakan dari mereka pasti berfikir "Kalau saja aku seperti si A yang selalu bebas" atau "Kalau saja aku boleh bebas main setiap waktu tanpa harus melewati omelan dari ortu" dan masih banyak lagi kata-kata "Kalau" yang mereka sebut.
Sebenarnya sifat Over Protective dari ortu sendiri itu merupakan hal yang wajar walaupun mungkin melebihi batasan. Menurut pendapat saya pribadi yang sebenarnya mendapatkan perlakuan Over Protective /bukan dari ortu saya maupun pacar pokoknya dari keluarga saya/, tindakan ini mungkin berlebihan tetapi mempunyai alasan yang benar. Alasan dari ortu mungkin saja karena mereka terlalu mengkhawatirkan anak nya, takut anak nya kena dampak negatif dari pergaulan, takut ini takut itu. Tapi layaknya "binatang yang dikurung", sang anak mungkin akaan cenderung untuk memaksa melepaskan diri. Dan disaat titik puncak pemberontakan terbentuk, mereka justru akan melawan orang tua.
Masa remaja memang masa yang paling rentan. Saat-saat dimana ego sang anak naik turun, mudah terpengaruh, penasaran dengan hal-hal yang baru, dan lebih menyukai sebuah petualangan ketimbang diam dirumah dan menjadi anak rumahan. Disaat inilah mereka mulai mencoba melawan orang tua mereka. Dan bagi remaj yang merasa dikekang pasti akan berusaha untuk keluar dengan berbagai alasan. Tidak munafik yaa, tapi saya juga begitu. Ketika saya dikekang maka saya tidak akan sungkan untuk pulang lebih telat, tetapi ketika saya diberi izin maka saya akan sungkan untuk pulang telat. Tapi tolong jangan ditiru, saya baru sadar perbuatan saya salah.
Di kasus ini diperlukan kesadaran dari orang tua dan sang anak untuk membicarakan semua masalah baik-baik. Karena tidak sepenuhnya kesalahan berada pada sang anak ataupun orang tua. Mereka mempunyai kesalahan yang sama besar. Disatu sisi, orang tua memang benar karena mereka khawatir akan anaknya sekalipun terlalu berlebihan. Tetapi anak disini juga harus mengerti bahwa orang tua mereka sayang terhadap mereka dan tidak mau mereka kenapa-kenapa. Jadi yang diperlukan sebenarnya hanyalah pembicaraan sederhana antara mereka untuk memecahkan semua. Bicarakan apa yang menjadi mau mu secara halus, bukan secara kasar. Kalau bisa mengalah lah sedikit karena orang tua memiliki pola pikir tersendiri yang berbeda.
Sebenarnya sifat Over Protective dari ortu sendiri itu merupakan hal yang wajar walaupun mungkin melebihi batasan. Menurut pendapat saya pribadi yang sebenarnya mendapatkan perlakuan Over Protective /bukan dari ortu saya maupun pacar pokoknya dari keluarga saya/, tindakan ini mungkin berlebihan tetapi mempunyai alasan yang benar. Alasan dari ortu mungkin saja karena mereka terlalu mengkhawatirkan anak nya, takut anak nya kena dampak negatif dari pergaulan, takut ini takut itu. Tapi layaknya "binatang yang dikurung", sang anak mungkin akaan cenderung untuk memaksa melepaskan diri. Dan disaat titik puncak pemberontakan terbentuk, mereka justru akan melawan orang tua.
Masa remaja memang masa yang paling rentan. Saat-saat dimana ego sang anak naik turun, mudah terpengaruh, penasaran dengan hal-hal yang baru, dan lebih menyukai sebuah petualangan ketimbang diam dirumah dan menjadi anak rumahan. Disaat inilah mereka mulai mencoba melawan orang tua mereka. Dan bagi remaj yang merasa dikekang pasti akan berusaha untuk keluar dengan berbagai alasan. Tidak munafik yaa, tapi saya juga begitu. Ketika saya dikekang maka saya tidak akan sungkan untuk pulang lebih telat, tetapi ketika saya diberi izin maka saya akan sungkan untuk pulang telat. Tapi tolong jangan ditiru, saya baru sadar perbuatan saya salah.
Di kasus ini diperlukan kesadaran dari orang tua dan sang anak untuk membicarakan semua masalah baik-baik. Karena tidak sepenuhnya kesalahan berada pada sang anak ataupun orang tua. Mereka mempunyai kesalahan yang sama besar. Disatu sisi, orang tua memang benar karena mereka khawatir akan anaknya sekalipun terlalu berlebihan. Tetapi anak disini juga harus mengerti bahwa orang tua mereka sayang terhadap mereka dan tidak mau mereka kenapa-kenapa. Jadi yang diperlukan sebenarnya hanyalah pembicaraan sederhana antara mereka untuk memecahkan semua. Bicarakan apa yang menjadi mau mu secara halus, bukan secara kasar. Kalau bisa mengalah lah sedikit karena orang tua memiliki pola pikir tersendiri yang berbeda.
Selasa, 06 Mei 2014
Gak Penting Sama Sekali :)
Gak Penting Sama Sekali :)Ini hanya sekedar curhatan pagi biasa, mungkin salah satu tujuan dibuat nya blog ini hanya untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa diucapkan, apa yang selama ini hanya terpendam dan hanya menjadi beban. Bagaimana sih perasaan kalian apabila setiap ingin mengungkapkan sesuatu tetapi malah tidak didengar ? Bagaimana sih perasaan kalian apabila selalu memendam semuanya sendiri ? Tidak menemukan orang yang tepat untuk bercerita karena yang aku temukan hanyalah segelintir Fake Friend. Mereka yang selalu menyebut diri mereka sebagai "Teman Saya" tetapi bahkan tidak pernah secara benar menerapkannya.
Mungkin bagi saya ada orang yang tepat untuk berbagi, Ibu. Tetapi bagaimana jika Ibu saya jauh disana ? Sedangkan Ayah saya sudah tiada ? Dan saya harus tinggal dengan segelintir orang yang benar benar saya benci. Bahkan pacar saya sendiri tidak pernah mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulut saya. Jadi harus bagaimana saya ? Mengutuk-ngutuk diri karena terlahir di dunia ? Menangis-nangis dan mengatakan dunia tidak adil ? Tentu saja tidak. Saya hanya bisa tersenyum, berdoa saja bahwa ada keajaiban yang datang dan merubah semuanya menjadi lebih baik.
Mungkin post ini sangat tidak penting, tapi bagi saya ini sangat membantu karena dapat meringankan segalanya. Segala perkataan yang keluar dari mulut saya juga tidak seperti perkataan Mario Teguh yang selalu bijaksana menhgadapi segalanya. Tapi saya akan terus berusaha untuk mengambil hikmah dari segala cobaan yang telah diberikan.
Senin, 05 Mei 2014
Shine Bright Like A Diamond
Post pertama ini pasti identik banget sama lagu yang dipopulerkan oleh Rihanna. Kalo menurut pendapat pribadi, aku suka banget sama judulnya. Semacam memotivasi semua orang untuk menemukan "Berlian" didalam dirinya. Bukan berarti setiap tubuh mahkluk hidup mengandung berlian loh, tapi berlian disini berarti sebuah "keistimewaan".
Aku percaya bahwa semua orang pasti mempunyai keistimewaan nya sendiri-sendiri, yang dapat ditunjukan dengan jalan yang berbeda dan dapat dikemas menjadi menarik. Memang banyak orang-orang (khususnya cewek) yang selalu merasa minder dengan penampilan nya. Hey, ada apa dengan penampilanmu ? Merasa jelek ? Iri sama teman kamu yang punya wajah mulus ? Iri sama temen kamu yang punya rambut bagus ? Iri sama ini iri sama itu ? Tolong diingat ya, Tuhan Maha Adil. Dia memberikan masing-masing kekurangan dan kelebihan pada setiap ciptaan-Nya.
Apabila kamu merasa dirimu mempunyai banyak kekurangan, temukan kelebihan mu dan tunjukan pada semua. It just like Shine Bright Like A Diamond. Jangan hiraukan perkataan orang lain yang selalu mencoba menjatuhkanmu, mereka hanya iri dengan apa yang sebenarnya kau punya karena mereka tau ada "Berlian" yang terpendam dalam dirimu. Kamu boleh bukan siapa-siapa sekarang, tapi kamu lah yang akan menentukan masa depanmu yang dimulai dari sekarang. Mau menjadi sebuah berlian yang bersinar, atau hanya menjadi sebuah berlian yang terpendam ? Itu semua terserah anda, tapi saran saya jadilan sebuah berlian yang bersinar :)
Langganan:
Postingan (Atom)